Jenis Kodok Beracun

Katak Beracun, Katak Panah Beracun, Jenis Katak Beracun, Katak Hijau Beracun, Katak Emas Beracun, Katak Yang Tidak Beracun, Katak Yang Beracun, Katak Paling Beracun, Gambar Katak Beracun, Jenis Katak Yang Tidak Beracun, Jenis Jenis Katak Beracun, Katak Terbang Beracun, Katak Merah Beracun, Katak Coklat Beracun, Katak Beracun Di Jawa, Katak Beracun Amazon, Katak Hitam Beracun,
Jenis Kodok Beracun 
Katak Beracun di Dunia, Walaupun biasanya kelihatan lucu dan tidak beresiko, rupanya ada banyak tipe katak beracun di dunia. 

Di Indonesia, hewan yang hidup di dua alam ini kerap disebutkan sebagai kodok, walau sebenarnya ke-2 nya berbeda.

Jenis Kodok Beracun;

  1. Asian Toad atau Kodok Asia
  2. Golden Poison Frog
  3. Panamanian Golden Frog
  4. Splash-Back Poison Frog
  5. Granular Poison Frog
  6. Corroboree Frog
  7. Black-Legged Dart Frog
  8. Blue Poison Dart Frog
  9. Phantasmal Poison Frog
  10. Yellow-Banded Poison Dart Frog
  11. Strawberry Poison-Dart Frog
  12. Sky-Blue Poison Frog

Kodok apa yang beracun? Katak beracun warna apa? Apakah air kencing katak beracun? Apakah kodok kuning beracun?

Jenis Kodok beracun dengan warna seperti biru safir, adalah nama umum dari sekelompok katak dalam keluarga Dendrobatidae yang merupakan katak asli Amerika Tengah dan Selatan. 

Ketidaksamaan Katak dan Kodok

Walau kerap dipandang sama, Katak dan Kodok ialah dua makhluk yang berbeda. 

Katak atau frog ialah panggilan untuk hewan amfibi dari suku Ranidae dengan ciri-ciri khusus berkulit mulus dan sanggup melonjak jauh. 

Kodok atau toad ialah panggilan untuk hewan amfibi dari suku Bufonidae dengan ciri-ciri khusus berkulit melonjak pendek dan kasar.

Tetapi sayang, ketidaksamaan itu cuma berlaku di Inggris. Karena panggilan katak dan kodok di Indonesia cuma dipakai untuk spesies yang dari suku Ranidae dan Bufonidae. 

Oleh karenanya, panggilan "kodok" di Indonesia dipakai untuk spesies dari suku Bufonidae, dan panggilan "katak" untuk spesies dari suku Ranidae, Microhylidae dan Racophoridae.

Lebih terperinci mengenai perbedaan Kodok dan Katak diantaranya:

  1. Wujud badan katak lebih ramping dibanding badan kodok yang lebih gendut dan membulat
  2. Kulit katak lembut, dan di kulit kodok ada bintil-bintil pada badannya
  3. Komunitas katak ada di pohon, dan katak di atas tanah
  4. Suara kodok lebih keras dibandingkan katak, suara ciri khas ini umumnya dikeluarkan bertepatan dengan hadirnya musim penghujan dan jadi pertanda musim kawin
  5. Katak berperangai lebih aktif dibanding kodok
  6. Pada lidah katak ada zat perekat untuk tangkap serangga, dan kodok akan memakan serangga dalam status dekat
  7. Daging kodok lebih tebal dibandingkan katak sama sesuai komunitas hidupnya

Sesudah ketahui apakah bedanya katak dan kodok, berikut ialah keterangan berkenaan spesies katak paling beracun di dunia.

simak juga: Burung Pipit - Taksonomi, Morfologi, Komunitas, Makanan, Tipe dan Bukti Unik Emprit

Ciri-ciri dan Karakter Katak Beracun

Katak Beracun, Katak Panah Beracun, Jenis Katak Beracun, Katak Hijau Beracun, Katak Emas Beracun, Katak Yang Tidak Beracun, Katak Yang Beracun, Katak Paling Beracun, Gambar Katak Beracun, Jenis Katak Yang Tidak Beracun, Jenis Jenis Katak Beracun, Katak Terbang Beracun, Katak Merah Beracun, Katak Coklat Beracun, Katak Beracun Di Jawa, Katak Beracun Amazon, Katak Hitam Beracun,
Ciri-ciri Katak Beracun
Katak yang memiliki kandungan toksin pada kulitnya umumnya memiliki keunikan dibandingkan katak yang tidak beracun. 

Katak beresiko biasanya aktif pada siang hari dan bertubuh warna cerah.

Selainnya warna ceria, katak beracun memiliki skema aposematik untuk memberik peringatan ke pemangsa. Warna jelas terkait dengan tingkat toksisitas alkaloid di kulit mereka.

Ciri-ciri katak beracun, jenis kodok beracun di indonesia, katak panah beracun, katak beracun di dunia, katak beracun di jawa, apakah katak hijau berbahaya, katak panah beracun biru, apakah katak sawah beracun.

Katak Beracun di Dunia 

Katak sangat membahayakan di dunia mayoritas datang dari rimba hujan Amerika tengah dan Amerika Selatan, yakni rimba amazon. 

Toksin katak kerap digunakan oleh suku asli amazon untuk memburu dengan membaluri ujung mata anak panah mereka.

Berikut ialah daftar katak atau kodok beracun di dunia, diantaranya:

1. Asian Toad atau Kodok Asia 

Kodok ini memiliki nama latin Duttaphrynus melanostictus. 

Di sejumlah wilayah, kodok mematikan dikatakan sebagai bangkong kolong, katak katak jawa dan sunda.

Sebarannya benar-benar luas, yaitu mencakup teritori Asia Selatan dan Tenggara mencakup Pakistan, Nepal, Bangladesh, India terhitung Kepulauan Andaman dan Nicobar, Sri Lanka, Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, Cina selatan, Taiwan, Hong Kong, Malaysia, Singapura, dan Indonesia (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Anambas, dan Natuna)

Info terkini dari kodok beracun memiliki ukuran sekitaran 20 cm ini sudah menginvasi pulau Madagaskar dan mengacau ekosistem dan komunitas hewan lain, seperti ular, lemur dan elang.

2. Golden Poison Frog 

Katak ini memiliki nama ilmiah Phyllobates terribilis. Katak beracun mematikan ini datang dari Kolombia dan hidup di teritori rimba hujan dengan curahan hujan benar-benar tinggi. 

Katak ini hidup dalam barisan, berwarna yang ceria kelihatan bagus sekali walau dibaliknya ada toksin yang berbahaya.

Phyllobates terribilis terhitung spesies yang terancam musnah. 

Walau biasanya memiliki warna kuning keemasan, beberapa sub-spesies katak emas mempunyai warna bermacam, seperti hijau sampai oranye.

3. Panamanian Golden Frog 

Katak panama emas namanya latin Atelopus zateki. Katak beracun ini ialah spesies epidemik Panama dan menempati sejauh lereng rimba pegunungan Coldilleran.

IUCN memberikan katak panama emas pada keadaan krisis, walau kenyataannya sudah dipandang musnah di alam liar semenjak 2007. 

Katak beresiko ini warna kuning keemasan dengan bintik hitam di sekujur badannya.

4. Splash-Back Poison Frog 

Katak beracun di dunia selanjutnya ialah Ranitomeya Variabilis.

Katak ini hidup di wilayah rimba hujan Ekuador dan Kolombia.

Warna katak ini benar-benar unik, yakni gradasi warna di antara merah, kuning, hijau, dan oranye dengan skema hitam.

5. Granular Poison Frog

Katak namanya ilmiah Oophaga granulifera datang dari keluarga Dendrobatidae. 

Komunitasnya berada di hutan Kosta Rika dan Panama, berbentuk rimba tropis daratan rendah.

Ukuran badannya termasuk kecil atau sekitaran 2 mm. 

Pada kulitnya ada butiran lembut dengan warna ciri khas oranye jelas di bagian kepala, lengan atas dan badan. 

Dan sisi bawah terhitung kaki dan lengan bawah warna hijau kebiruan.

Toksin dari badannya dipakai untuk tetap bertahan diri dari pemangsa. 

Warna ceria kulitnya bermanfaat sebagai peringatan untuk predator jika badannya memiliki kandungan toksin berbahaya.

6. Corroboree Frog 

Katak corroboree terdiri dari 2 spesies, yakni Pseudophryne corroboree dan Pseudophryne pengilleyi.

Katak ini mempunyai kekuatan hasilkan toksin sendiri dan bukan datang dari sumber makanan tertentu seperti katak beracun yang lain di dunia.

Ke-2 katak itu datang dari Southern Tablelands, Australia. 

Hewan amfibi beracun ini sanggup hasilkan alkaloid sebagai toksin pertahanan diri dan membuat perlindungan kulit dari mikroba.

Bila toksin katak ini masuk ke badan pemangsa akan mematikan.

7. Black-Legged Dart Frog 

Phyllobates bicolor ialah katak beracun yang dari Kolombia barat, persisnya di sejauh sungai San Juan. Katak ini tempati urutan ke-2 paling beracun.

Seperti katak mematikan yang lain, badan amfibi ini warna ceria, yakni oranye atau kuning. Komunitas hidupnya berada di hutan daratan rendah dengan kelembapan tinggi.

Toksinnya bisa mengakibatkan kematian pada manusia. 

Cuma diperlukan 150 mikrogram toksin untuk membunuh manusia dewasa. 

Umumnya toksin katak ini digunakan untuk memburu dengan memoleskan cairan yang keluar kulitnya ke ujung tombak atau panah. 

Karakter toksin katak ini ialah membuat lumpuh mekanisme otot gerak dan pernafasan.

8. Blue Poison Dart Frog

Katak mematikan warna biru ini disebutkan dengan Blue Poison Arrow Frog. 

Nama ilmiahnya ialah D. tinctorius azureus yang dari Suriname. Oleh warga lokal, katak ini dikenali bernama okopipi.

Badannya memiliki ukuran sedang, yakni 3 sampai 4,5 cm dengan berat 8 gram. 

Kulitnya warna biru ceria dan condong gelap pada bagian tungkai. Kulit ceria itu sebagai tanda jika badannya memiliki kandungan toksin yang paling berbahaya.

Toksin yang dipunyai katak ini keluar kelenjar alkaloid dan sanggup membunuh predator dan melumpuhkan. 

Bercak-bercak pada kulitnya mempunyai skema berbeda pada tiap pribadi dan berguna untuk analisis.

9. Phantasmal Poison Frog 

Katak beracun ini datang dari Ekuador, persisnya dari lereng pegunungan Andes. 

Namanya ilmiah Epipedobates tricolor, katak ini memiliki gabungan beberapa warna cerah. 

Ukuran sekitaran 22 mm dengan kepala lebar dan moncong seperti kulit lembut dan terpenggal.

Di bagian punggung biasanya memiliki warna hijau atau kuning dengan garis-garis memanjang. Komunitas hidupnya berada di hutan hujan tropis.

10. Yellow-Banded Poison Dart Frog 

Dendrobates leucomelas ialah nama ilmiah katak mematikan ini. Amfibi beracun ini menyebar di teritori utara Amerika Selatan, tertama di Venezuela, dan diketemukan di Guyana, Brazil dan timur Kolombia.

Komunitasnya berada di hutan hujan tropis lembab dekat sama sumber air tawar. Katak ini keluarkan toksin dari kulit mereka. Toksin itu didapat dari tipe arthropoda yang dimakan. 

Toksinnya memiliki sifat neurotoksin yang paling kuat dan mengusik stimulan saraf yang mengakibatkan tidak berhasil jantung.

11. Strawberry Poison-Dart Frog 

Ukuran katak beracun ini lumayan kecil dan warna merah seperti buah strawberry. 

Komunitas hidup katak namanya latin Oophaga pumilio ialah di rimba daratan rendah lembab di teritori Amerika tengah, mencakup Nikaragua, Kosta Rika sampai Panama.

12. Sky-Blue Poison Frog 

Katak namanya latin Hyloxalus azureiventris ini sebagai katak beracun epidemik Peru, persisnya di lembah amazon di daerah San Martin. 

Jenis Kodok beracun pada badannya ada garis-garis dorsolateral yang ke arah belakang.

Post a Comment for "Jenis Kodok Beracun"