Ikan Barb Sumatera
Ikan Duri Sumatra |
Berdasarkan catatan import ikan hias Amerika Serikat di tahun 1992, ikan ini menempati rangking kesepuluh dalam jumlah pribadi yang di-import di tahun itu sekitar 2,enam juta ekor.
Ikan sumatra (Puntius tetrazona) ialah semacam ikan kecil anggota suku Cyprinidae anak-suku Cyprininae.
Nama itu ialah nama perdagangannya sebagai ikan hias. Di Kalimantan Barat dikenali bernama ikan berbaju. Dengan bahasa Inggris, ikan ini dikenali sebagai sumatra tiger barb atau barb.
Ikan yang memiliki ukuran kecil, dengan panjang keseluruhan (dan ekor) capai 70mm.
Badan warna kekuningan dengan 4 pita tegak warna gelap; pita yang pertama melalui mata dan yang paling akhir pada pangkal ekor.
Gurat segi tidak prima, 22-25 buah dengan 8-9 sisik paling depan yang berpori. Tangkai ekor dikitari 12 sisik. Tinggi badan sekitaran 1/2 kali panjang standard (tanpa ekor).
Sekitaran mulutnya, sirip perut dan ekor warna kemerahan.
Sirip punggung dan sirip dubur warna hitam, tetapi warna hitam pada sirip punggung terbatasi oleh garis merah.
Jenis ikan Barb yang diperjualbelikan, selainnya yang warna kekuningan, ada juga pribadi yang kemerahan, albino dan kehijauan.
Tipe yang warna kehijauan, yang sebenarnya ialah tanda-tanda melanisme pada ikan sumatra, dan yang warna albino sebagai dari hasil pembiakan selective dalam penangkaran untuk tingkatkan harga jual ikan ini.
Habitat Ikan Barb Sumatra dan Penyebarannya
Ikan Barb Sumatra |
Ikan Barb Sumatra dengan alami menebar di Semenanjung Malaya (terhitung di daerah Thailand), Sumatra dan Kalimantan.
Selain itu, ada juga laporan-laporan penemuan dari daerah lain di Asia Tenggara yang sulit diverifikasi, apa ikan-ikan itu memang asli di tempat atau ikan lepasan yang sudah beradaptasi.
Ikan ini kerap dijumpai pada sungai-sungai dangkal berarus sedang, yang kotor atau jernih.
Ikan sumatra menyenangi pH di antara 6.0-8.0, kesadahan air di antara 5-19 dGH, dan range suhu air di antara 20-26 °C.[3] Ikan sumatra dijumpai di rawa-rawa, yang memberikan indikasi jika ikan ini mempunyai toleran yang lumayan tinggi pada peralihan kualitas air. Rerata lama hidup ikan sumatra ialah sekitaran 6 tahun.
Ikan sumatra suka berenang berdompol.
Jika dipiara dengan jumlah kecil, kurang dari 5 ekor, ikan ini menjadi agresif dan mengusik ikan-ikan yang lain. Ikan-ikan yang kurang kuat dan kurang lincah menjadi sangat menanggung derita karena gigitan ikan sumatra yang menguasai, yang khususnya akan serang sirip-siripnya.
Dalam barisan yang besar, agresivitas ikan ini bisa terkendalikan.
Terampil dan berenang cepat, ikan sumatra bisa dipiara bersatu dengan ikan-ikan yang serupa lincahnya seperti ikan-ikan platis, famili lele, atau famili ikan macan (Chromobotia macracanthus).
Seharusnya akuarium diisi juga dengan beberapa tumbuhan air sebagai tempatnya bermain. Ikan sumatra memiliki sifat omnivora, bisa dikasih makanan kering (bikinan) atau mangsa hidup seperti cacing, kutu air atau jentik-jentik nyamuk.
Ikan ini bisa dibiakkan dalam akuarium.
Ikan sumatra betina keluarkan di antara 150-200 butir sekali bertelur, yang ditebarkan antara beberapa tumbuhan air.
Telur akan menetas sesudah 24 jam, dan anak-anak ikan mulai kelihatan aktif sesudah 3 hari. Sebagai pakan anak ikan pada beberapa minggu pertama bisa dipakai udang renik.
Tipe Ikan Barb Sumatra yang Berkerabat
Status taksonomi tipe ini belum oke dan masih panjang pembicaraan mengenainya.
Pada 1855 Pieter Bleeker, pakar ikan bangsa Jerman yang bekerja di Hindia Belanda saat itu, pertama kalinya mendeskripsi tipe ini bernama Capoëta tetrazona.
Namun pada 1857, Bleeker memakai kembali nama-spesifik (specific epithet) yang serupa untuk memberikan nama tipe lainnya, yang berkerabat tetapi tidak demikian serupa, yaitu dengan Barbus tetrazona (sekarang ikan ini dikenali sebagai Puntius rhomboocellatus.
Dalam pada itu, untuk menambahkan kesemrawutan, pada 1860 Bleeker mengganti nama-spesifik ikan sumatra jadi Systomus (Capoëta) sumatranus.
Baru di akhir 1930an kesalahan ini diperbarui dan nama Barbus tetrazona dibalikkan untuk ikan sumatra.
Tipe yang lain sama ialah Puntius anchisporus, dengan skema pewarnaan yang sangat serupa dengan ikan sumatra. Bedanya, P. anchisporus mempunyai gurat segi yang prima dan tangkai ekornya dikitari oleh 14 sisik.
Demikian penjelasan sigkat mengenai ikan Barb Sumatra semoga bisa kalian jadikan materi tambahan untuk mengenal lebih dekat berbagai macam ikan hias air tawar yang ada di Indonesia.
Post a Comment for "Ikan Barb Sumatera"