Mancing Di Jember

Musim Mabuk Ikan Sungai Bedadung


  Mancing ikan di sungai Jember, Kali atau Sungai adalah aliran air yang besar dan terus menerus mengalir sepanjang sungai dari hulu ke hilir. Wikipedia

 Air yang ada di sungai biasanya terdiri dari kumpulan air hujan, embun, sumber dll. Sungai Bedadung Jember merupakan salah satu sungai terpanjang dari ujung sampai bermuara ke laut pantai selatan Puger.

 Bagi para penghobi mancing pastinya tidak asing lagi dengan keberadaannya karena sungai yang mengalir hampir satu tahun penuh tanpa pernah mengalami kekeringan airnya sehingga ikan selaku ada di semua alirannya.

 Pada awal musim penghujan masyarakat Jember yang dekat dengan aliran sungai Bedadung akan berbondong-bondong menyusuri sungai untuk mencari ikan yang mabuk karena pergantian air pada musim panas dengan kondisi air yang sangat bening nan jernih kemudian tercampur dengan air hujan yang turun membasahi kota Jember lalu bermuara ke sungai-sungai dan bertemu menjadi satu di sungai Bedadung sehingga air sangat keruh sekali.

 Pergantian tersebut membuat kebanyakan ikan tidak bertahan sehingga mabuk, biasanya ikan akan minggir di tepi sungai atau mencari aliran air sumber yang jernih sehingga oleh warga penduduk  sekitar sungai di tangangkap ikan-ikan yang sedang mabuk tersebut.

 Ratusan bahkan ribuan orang sepanjang aliran sungai Bedadung pada awal musim hujan akan mencari ikan dengan membawa alat penangkap/Sundit/jaring ikan, biasanya ikan mabuk kurang lebih   satu atau dua jam bersamaan dengan datangnya air keruh disebabkan oleh campuran air hujan dengan air limbah selokan dan kotoran yang ada di bantaran sungai.

 Setiap musim mabuk air hujan orang-orang banyak sekali mendapatkan ikan Bader, Tawes, Wader, Nila dan masih banyak dari jenis ikan yang lainnya. Diperkirakan setiap orang bisa mendapatkan Satu sampai Lima puluh kilogram.

 Tentunya dengan adanya mabuk air hujan para pemancing bisa libur total kurang lebih Satu bulan karena sudah banyak ikan yang tertangkap, ikan masih adaptasi dengan kondisi air yang keruh sehingga ikan sulit makan kalau di pancing.

 Setelah kurang lebih Satu Minggu dari mabuk air hujan para pemburu atau pemancing Sidat sudah mulai memancing karena kondisi air yang keruh membuat ikan Sidat mulai banyak berkeliaran keluar dari lubangnya untuk berburu mencari makan.

 Saya sebagai pemancing ikan Bader masih libur nunggu kondisi air sudah bagus yang ditandai dengan warna air tidak terlalu keruh. Pada kondisi air seperti ini biasanya umpan Rekes atau Cacing menjadi andalan untuk mancing ikan Bader dan Nila.

 Waktu yang tepat untuk mancing setelah sholat asar kurang lebih pukul setengah Tiga berangkat memancing, menggunakan kail nomor Dua atau tiga yang kecil karena ikan mayoritas masih kecil.

 Alhamdulillah setiap mancing di Jember tepatnya sungai Bedadung dengan umpan Rekes atau Cacing selalu mendapatkan ikan Bader yang banyak sekali.


Post a Comment for "Mancing Di Jember"