Yang Sabar Nak ....

   
Malam Itu ...

 Hiruk pikuk langkah kaki, sandal dan sepatu yang silih berganti seakan melambangkang keramaia yang tak kan pernah usai di alun-alun Rambipuji.

Kami datang tak menemukan tempat bersandar motor yang telah mengantarku sampai tempat ini, tepi bahu dan separuh jalan sudah dimakan oleh pengais rizqi yang menjajakan bermacam-macam camilan, minuman, permainan bahkan Kereta Garuda yang siap mengantar keliling menikmati indahnya malam sekitar lapangan, kantor kecamatan, pasar, kantor POS, sekolah SDN dan taman mini yang ada di pojok alun-alun.
 Jadi parkir apa pulang lagi ...

Kata itu menyadarkan kami terlalu lama mencari tempat parkir motor yang kosong tak kunjung ada, entah berapa kali mengeliling keramaian akhirnya terlihat celah renggang terlihat diantara motor-motor yang parkir beserakan tanpa ada juru parkirnya. 

Ayo coba disana sambil memutar mata setir motorku menuju lahan yang bercelah, sedikit penuh usaha kami memarkir diatara celah-celah segerombolan motor yang berserakan. 

Pas tepat di samping cewek cantik yang asyik duduk di motor sambil menggenggam kedua tangnya minuman dan sejinis camilan entah apa itu karena paras wajahnya sekejap menghapus rasa lelahku tuk menemukan posisi parkir yang tepat di sampingnya.
 Plakkkk ...

 Tangan halus nan gemulai melambai-melambai menyadarkanku, melihat karunia cipta-Nya yang begitu sempurna, Ya " jawabku sambil melangkahkan kaki yang sudah terasa malas karena keramaian pada malam itu". 

Mau keman dulu?

Sambil terus-menerus ku awasi langkahnya yang semakin cepat. Tibalah di pojok menemui seseorang yang sudah makan jalan untuk mengais rizqi-Nya yang penuh orang mengeliling ntah antrian karena penjual camilan satu-satunya atau memang pelanggan setia.
Aku Rono Sik ...

 Saya kesana dulu sambi menunjuk kearah ibu yang sedang menggendong anaknya dengan senyum mengisaratkan kebahagian, mungkin karena masih tanggal muda semua yang di lihatnya menyenangkan sesuai dengan kondisinya. 

Berjalan kearahnya dengan rasa penasaran ada apa banyak ibu-ibu dan anaknya bergerombol seakan-akan mengisaratkan ada sesuatu yang menarik sehinggah mempercepat langkaku kearahnya. 
 Ah ternyat sama si pemakan jalan ...
  
 Sedikit malas melangkah walau akhirnya sampai juga di pojok depan kantor POS lalu ku lihat kanan kiri penuh ibu-ibu menor yang setia menemani buahtinya sambil sesekali terlontar ucapan yang sabar nak, hati-hati, sudah dapat banyak dan lain sebagainya.



Post a Comment for "Yang Sabar Nak ...."